Rabu, 07 November 2012

hari ini aku bertemu denganmu, satu dari sekian pemberi oasis. masing dari kita datang dengan membawa cerita. kamu dan aku berbincang dalam riang. bagaimana tidak, topik kita berujung pada cinta. kamu jatuh cinta. itu terlihat jelas di mata.

kamu berkata, "aku ini tuh ga cantik, aku jelek gini tapi standarku tinggi lo." aku pikir itu sebuah gurauan. tapi semakin panjang kamu bercerita. aku tahu itu benar. tanyaku padamu, "kamu merasa beruntung kan, dapet dia?" jawabannya seperti yang kuduga, "iya, dia itu baik banget, aku selalu pingin punya cowok yang ini yang itu, tapi setelah sama dia, aku sadar kalo kita ga bisa dapet cowok yang sesempurna itu, jadi aku sangat bersyukur na dapet dia." aku cuma bisa tersenyum.

bincang kita tak selesai disitu hingga kamu bertanya tentang masa laluku. aku tahu mungkin ada banyak tanya di benakmu tapi dengan hati kamu menyusun kalimat tanyamu itu.

kamu membuka banyak pertanyaan dengan pernyataan. "na, kamu tahu ga kalo kisah aku sama dia itu hampir mirip sama kisahmu. tapi aku jadi wanita baru di hidup dia." aku memandangmu. "maksudmu?" dengan hati-hati kamu bercerita,"dia dulu punya mantan na sebelum jadian sama aku, tapi ga tahu ya putusnya udah lama, tapi mantannya dia tu masih aja ngehubungin, padahal dulu yg salah si ceweknya itu."

aku sedikit mengeryit. "trus apa yang sama?" kamu berpikir "hmmm.. sama-sama LDR, terus sekolah jauh, terus suka sama orang di tempat baru." aku tertawa. "hahaha.. aku pikir apa." dia menjawab "ihh na, tapi sumpah ya, pas aku baca blogmu aku jadi bisa bayangin gimana posisi mantan dia  na. sedih banget. cuma ya itu kadang pacarnya masih berharap banget gitu." aku menimpali, "masa? menurutku bukannya cewek yang kaya gitu justru menjatuhkan harga dirinya ya? sometimes boleh sih berharap tapi pada batas tertentu aja. kalo udah punya pacar. kita bisa apa?"

dengan hati-hati kemudian kamu bertanya padaku, "kalo kamu na?kamu gimana sama mantanmu?" aku memandangmu. "apa ?udah selesai ko. pertama dan terakir kali aku ketemu dia setelah putus itu pas syawalan kemaren." kamu memburu tanya. "ha? kok gitu? kamu ga sms lg? pacarnya mantanmu gimana sama kamu?" aku menjawabmu ringan."aku ga yakin pacarnya tahu tentang aku, bahkan aku ga mengijinkan siapapun yg tahu tentangku bercerita tentangku ke pacar mantanku."

tidak percaya kamu terus bertanya. "ha? ga tahu kamu?" aku menambahkan. "ya karena aku cuma ga pingin menyakiti pacar dia, aku sendiri tahu rasanya hidup dengan kenangan di diri dia dulu. apalagi kalo pacarnya tahu dia punya mantan empat tahun, yang mungkin kenangan itu ga bisa keitung berapa jumlahnya. setiap orang berhak untuk bahagia kan. dan aku ga pingin sedikitpun mengganggu kebahagiaan dia." kamu menatapku. "na? kamu baik banget sih, gimana bisa dia ga bahas kamu sama sekali ke pacarnya?" aku tertawa. "hahaha.. ya udah gapapa. mereka pasangan yang cocok ko. seingetku tentang sifat dia. mereka cocok banget. wanita kaya gitu yang dicari dia."

mungkin kamu kehabisan kata. kamu tidak membahasnya lagi. dan aku tidak membahasnya pula jika kamu tidak bertanya.

satu waktu. kamu bertanya lagi."na, kamu ga sakit hati na?" aku menengok. "hahaha.. ega, udah ega ko. dulu aku ga trima karena masalah waktu. waktu yang pendek untuk dia dapet yang baru. hmm.. dan karena aku ga pernah abis pikir kalo sayang itu bisa ilang. sebosen-bosennya aku sama dia. dulu sayang itu masih ada lo.cuma semakin kesini aku belajar kalo itu ga sepenuhnya bener dan setiap orang emang berhak mencari yang terbaik untuk dirinya" kamu diam.

entah mengapa tapi siang tadi seperti tidak lelah kamu untuk bertanya. ada saja hal yang bisa kamu jadikan kalimat tanya untukku. aku mungkin tidak menyatakannya. tapi kadang aku ingin berhenti membahas masa laluku. sudah cukup aku rasa. bahkan otakku juga kompak membantuku dengan sedikit demi sedikit melupa tentang banyak kenangan.

namun di samping itu semua. aku berterimakasih untuk perbincangan kita siang ini. aku kembali dapat memahami satu hal bahwa kebahagiaan itu berputar. di hidup kita. di hidup orang lain. bahkan di hidup kita dengan orang lain.

ada banyak hal yang patut disyukuri untuk semua yang datang dan pergi. dan untuk apa yang akan datang kita tidak harus mencari tapi juga tidak boleh sepenuhnya menanti. sekarang yang didahulukan secara pasti adalah memantaskan diri. mengingat kembali katamu tentang janji Tuhan, "wanita yang baik akan mendapat lelaki yang baik."

-me-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar